Amerika Geram dengan Pidato Ahmadinejad
Jumat, 24 September
Pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menimbulkan kegeraman di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (23/9) ketika ia mengatakan bahwa kebanyakan orang yakin pemerintah Amerika Serikat-lah yang melakukan serangan 11 September.
Ia juga memicu aksi mundur (walkout) di Majelis Umum PBB tidak lama setelah Presiden AS Barack Obama menawarkan rancangan negosiasi dengan Iran mengenai masalah nuklir. Delegasi AS memimpin aksi walkout delegasi Barat yang marah karena komentar Ahmadinejad atas serangan Al-Qaeda pada World Trade Center yang hanya berjarak 6Km dari markas PBB. Delegarasi Uni Eropa segera menyusul keluar setelah delegasi AS.
Presiden Iran itu mengemukakan suatu teori bahwa "beberapa unsur pemerintah AS mengatur serangan untuk membalikkan kondisi perekonomian Amerika yang melemah dan untuk menggenggam Timur Tengah sekaligus demi menyelamatkan rezim Zionis. "Mayoritas rakyat AS begitu juga politisi dan pemimpin lain setuju atas pandangan ini," katanya yang membuat keheranan peserta di ruangan itu.
Sekitar 3.000 orang tewas dalam serangan yang dilakukan Al-Qaeda yang membajak pesawat dan menabrakkannya ke gedung WTC di New York, Pentagon di Washington, dan ke lapangan di Pennsylvania. Delegasi AS mengecam pemimpin Iran tersebut dalam satu pernyataan yang dikeluarkan bahkan sebelum Ahmadinejad menyelesaikan pidatonya.
"Dibanding mewakili aspirasi dan niat baik dari warga Iran, Ahmadinejad malah kembali memilih untuk menyampaikan teori konspirasi keji dan sentimen anti-Semit yang menjijikkan dan tidak berdasar," kata Mark Kornblau, juru bicara delegasi AS. Obama tidak memberikan komentar secara publik tapi seorang pejabat senior AS mengatakan, "Presiden memaknai pernyataan itu sebagai sesuatu yang menyakitkan dan menyerang, khususnya karena disampaikan berdekatan dengan lokasi Ground Zero."
Menteri Luar Negeri Kanada, Lawrence Cannon, mengatakan pernyataan Ahmadinejad sebagai "pelanggaran besar atas standar internasional dan semangat PBB." Pemimpin Iran itu kerap melakukan hal kontroversial di sidang Majelis Umum PBB. Tahun lalu ia melakukan aksi mundur setelah memberi pernyataan mengenai Israel.
Pidato tahun ini juga menyerang Israel yang ia sebut sebagai "Zionis." Ahamadinejad mengkritik kekuatan utama dunia yang mencoba menghentikan program nuklir Iran, menuduh mereka berusaha memonopoli kekuatan nuklir sembari "terus menjaga, menambah, dan meningkatkan kecanggihan persenjataan nuklir mereka sendiri." Ia mengatakan pada 2011 seharusnya dijadikan tahun perlucutan senjata nuklir --"Energi Nuklir untuk Semua, Senjata Nuklir Tidak untuk Siapapun." (AFP/Ant)
SUMBER (Liputan6.com)